I LOVE U A LITTLE LESS THAN BEFORE

I LOVE U a little less than before

Let me hold you for the last time,
It's the last chance to feel again,
But you broke me,
Now I can't feel anything.

When I love you,
It's so untrue.
I can't even convince myself.
When I'm speaking,
It's the voice of someone else.

It tears me up,
I try to hold on,
but it hurts too much.
I try to forgive,
but it's not enough to make it all okay.

You can't play on broken strings,
You can't feel anything that your heart don't want to feel.
I can't tell you something that ain't real.

The truth hurts and lies worse.
How can I give anymore,
When I love you a little less than before.

What are we doing?
We are turning into dust,
Playing house in the ruins of us.
Running back through the fire,
When there's nothing left to save.
It's like chasing the very last train when it's too late.

I can't even see I have the chance to hold you again,
I don't know why it's becoming like that.
Because of me or you?
May be because we feel the same way but we both just didn't realise it,
and it became afraid and at last hurt.
I have the chance to go back but you give me no more hope,
there is no cooperate between us anymore...
that is why we becoming like this!

GARA-GARA BABI NGESOT

GARA-GARA BABI NGESOT
(pindahan dari blog ep-es)

Duuuuuuuuh hari terburuk sepanjang karier akademis kuw tlah terjadi. Sumpah biar IP pas-pasan dan eksistensiku di kampus meragukan, aku gakena D.O. ini smua gara-gara ”BABINGESOT” sialan-nya ”RADITYA DIKA”. Hidupku benar-benar porak poranda dibuatnya. Yah begitulah. Si babi membuatku kehilangan harga diri.

Ini adalah aib seumur hidup bagiku. Aku tak tahu apa yang akan dipikirkan masyarakatjika mengetahuinya. Houftttt, pasti aku dikecam, ditekan,dan dipandang sinis oleh mereka. Sungguh sanksi sosial yang begitu berat dan kejam. Aku tidak siap menerimanya. Aku depresi dan putus asa.

Berawal dari kesalahan taman bacaan deket kos-an (SKRITZ) yang tidak kunjung menyediakan bukunya si blogger gila, ”RADITYA DIKA” berjudul ”BABI NGESOT” (sekuelnya ”KAMBING JANTAN” yg ke-4. Ude baca kan?). Karena beli buku itu rasanya ga worth, jadi kupikir pinjem dr taman bacaan adalah langkah yg jauh lebih tepat. Waktu itu si mas penjaga taman bacaan berdalih kalo bukunya dipinjem orang dan belum dibalikin berbulan-bulan. Finally, karena jengah menunggu begitu lama akupun memutuskan beli itu buku. Kalo ga, keburu out op date. Dan inilah perjalanan melelahkan yang penuh perjuangan itu.

Malam menjelang keberangkatan, akupun menimbang-nimbang beli di GRAMEDIA atw TOGA MAS. Problemnya adalah, siangnya pas mau berangkat temenku juga lagi butuh beli buku kuliah dan sialnya itu buku (yg versi terjemahan) ga avaible d GRAMED atopun TOGA dan kami-pun segera meluncur ke SHOPPING CENTRE walopun originalitas buku-buku jualannya teramat sangat diragukan.

”Ini bocah jauh-jauh dikuLiahin ke Jogja Cuma mw beli buku bajakan? Astaghfirullah..... apa jadinya masa depan UMY kalo mahasiswanya se-kualitas sm dia smua. Yaaaah sama saja denganku. ”—Cuma di hati—

Dengan penuh pertimbangan rasional (baca:penyakit kikir akhir bulan), kuw OK aja. Toh hemat pangkal kaya. Kaya foya-foya. Tua bahagia. Mati masuk sorga. Alangkah bahagianya!!!

Singkat cerita aku sama teman kikir-ku itu sampe ke SHOPPING dan mulai berburu buku-BABI NGESOT itu.

KIOS Pertama

AKU: Pak, ada bukunya Raditya Dika? (Ku sengaja menyebut pengarangnya. Jauh lebih etis daripada bertanya. “ADA BABI NGESOT” pak? Salah-salah disangka mw beli ham alias daging babi.)

TUKANG BUKU 1: (Bingung,mengingat-ingat siapa gerangan si Raditya Dika lalu menjawab dg penuh ke-sotoy-an) Raditya Dika, yang judulnya apa ya mbak?

AKU: BABI NGESOT pak.

TUKANG BUKU 1: Nggak ada tuh mbak (Dengan ekspresi penuh tanda tanya mengapa ada orang berburu BABI di toko buku).

KIOS Kedua

AKU: Mas, ada bukunya Raditya Dika?

TUKANG BUKU 2: Yang mana mbak??? (Kalo penjual ini kayaknya akrab sama buku-bukunya Raditya Dika, terlihat dari raut mukanya yang mulai bermetamorfosis menjadi idiot sejati)

AKU: (Tanpa sungkan-sungkan) BABI NGESOT.

TUKANG BUKU 2: Wa nggak ada mbak. Kalo yang lain mau? (mungkin maksudnya KAMBING JANTAN atau BRONTOSAURUS. Itu mah ude expired).

AKU: Ga mas,makasi

Kami-pun berlalu dengan gontai

Penjaga kios-kios berikutnya memasang wajah yang beraneka ragam. BINGUNG. HERAN. ANEH. SHOCK, sampe ada yang nanya judulnya berulang-ulang buat mastiin mereka ga salah denger-- ADAKAH BABI YANG BISA NGESOT????

KIOS Terahir yang kami datangi

Yang terakhir ini, mbak-mbak yg usianya skitar 26-28-an. Pake jilbab rapi nan rapat, bertutur kata lembut, layaknya wanita baik-baik.

AKU: Mbak, ada bukunya Raditya Dika?

MBAK-NYA: Raditya Dika??? (Asli, mbak ini mukanya kelihatan jujur pengen tanya adakah pengarang buku bernama Raditya Dika?)

AKU: Iya mbak, Raditya Dika. Yang ngarang KAMBING JANTAN.

MBAKNYA: (Semakin absurd)Judulnya apa mbak?--(Pertanyaan itu lagi).

AKU: BABI NGESOT mbak

Kali ini, si penjual bukan lagi tampak HERAN, ANEH, dan SHOCK. Tapi..........JIJIK. Matanya seolah berkata: “ NAJIS. Ya ALLAH, mengapa anak muda jaman sekarang sukanya nyari buku begituan? Oh,alangkah sedihnya. Ibu pertiwi pasti menangis disana, melihat generasi penerus bangsa ADU NGESOT sama BABI.”

Dan akupun......putus asa. Harga diriku runtuh. Jatuh. Oh,aku merasa hina,nista, dan teraniaya........................oleh seekor BABI.

=========

gracias, special tanks to seseorang yang harus turun kasta karena kupaksa menyertaiku berburu BABI

dan tentu saja...
rizty and suzY (lho...siapa ya?) atas dedikasi dan kerja kerasnya menyempatkan beli BABI NGESOT-ku ditengah kesibukan kalian yg begiTu padat mencari buku "TOK! TOK! TOK! Assalamu'alaikum".
Finally i've got the BABI

sehingga si "BABI" yang menang olimpiade "NGESOT" ini
jatuh ke tanganku jua akhirnya.

P.S. :
BAGI YANG INGIN MENINGKATKAN IMAN DAN TAQWA, silahkan baca buku ASSALAMU'ALAIKUM (high recommended)!
Jika menemui kendala finansial untuk membelinya, cukup meminjam ke:
RIESTYA ESTIKA -PSi UGM (ok teman?)
CP:0856488XXXXX
Jika si riesty ternyata begitu bahil,kikir, dan tidak mau meminjamkan buku-nya,
maka percayalah: ANDA MENEMUI ORANG YANG TEPAT.
Dialah Riesty!

FAFA BUKAN "BBA"

Facebook oh facebook. Situs pertemanan ( muka buku ) ini emang sedang merajalela dan menggila di berbagai kalangan. Mulai dari anak kecil, mahasiswa, caleg sampe capres yang lagi kampanye. Smua eksis di FB.

Dibanding situs pertemanan yg happening sebelumnya (friendster), FB emang lebih kaya fiture sm aplikasi lucu2an, makanya ga heran para banci facebook bertebaran dimana-mana sekarang ini. (Gw bukan lhow!) berhubung jaringan sosial ku ga luas-luas amat, dan hanya beredar di network tertentu, maka tawaran fiture jadi sangat penting (bukan mw bilang temen itu ga penting lo ya,..)

Eits, mutahir si bole mutahir tapi saking terkininya feedback antar teman smua dikasi report. Nah lo? Pusing kan???---ayo, ga pusing ato ga tahu?—Facebook uda kayak hantu, ngikutin kemana-kemana. Mengejar dan memburu.Assssyyyt. Bikin setengah freak.

APES, wiress kos-ku yg terlanjur tercipta lemot (kecuali setelah melewati tengah malem, itupun ga bakalan sampe 1 mbps) , memaksa kami (mmmmn...aku maksudnya) jadi online di jam-jam kalong (ga cuma facebook-kan, browsing, donlot sgala macem juga).

Yang paling nyebelin adalah keberadaan orang2 tak dikenal yang ‘sakit jiwa’ begitu berhamburan. Dari manusia yang suka ngirim message2 ga penting, bapak-bapak tua yg hobi ngumpulin cewe2 jd friendsnya, manusia berotak bokep yg barusan ku-ignore, sampe Caleg yg kampanyenya agak ajaib. Komplit!!!

Ya, ga papalah mumpung belom Desember 2012, Mama Loreng juga masi hidup (So?)

Saking frustasinya, dapet report terus2an, akirnya (kemaren dulu) dengan penuh kesotoy-an  ku nyoba ngubah2 settingnya, biar ga dikejar hantu bernama facebook lagi.

Ternyata bukannya damai, tapi sgala comment jadi ga bisa masuk ke wall FB-ku. Apa persoalannya? Jelas ga ada jawaban lain. Inilah yg disebut malpraktik salah setting.

Dan stelah pergulatan sengit antara aku dan setting facebook terselesaikan dg damai tanpa memakan korban jiwa satupun, seorang teman (senior kita) mengirim tulisan di wall seperti ini:

YN--haaaahahaha,,,lucu banget si km fa,,,(BBA-bukan badut ancol,,) setingan bagus2 diubek2,,hohoho
dst...

Toloooooooooooong, facebook tlah membodohiku! Aku bukan BBA (Bukan Badut Ancol).Aku FAFA.

FAFA bukan BBA !!!Aku BBB (Lho??????-Ko'BBBB????)

MALAM MINGGU YANG MENYESATKAN

MALAM MINGGU YANG MENYESATKAN

Terjadi skitar bulan Sept,Oktober-an. Lupa, uda lama, tapi males nge-posting ceritaini
=====

Hari yang kelam bagiku. Setelah bingung memutuskan mau berkarya apa;

1. mw shopping, kondisi finansial sedang tidak memungkinkan,

2. mw kencan lg ga ada partner,

3. mw nonton midnite-an Laskar Pelangi rame-rame ude kehabisan tiket,

4. mw baca Worl Politics, rasanya terlalu sakral malem minggu dihabisin bwt baca kitab sucinya anak HI. (Kegley….maap daku tlah lancang padamu!),

5. mw nyalon, astagfirullah…. akika bukan banci salon bo’!

akirnya kuputuskan nonton vcd seadanya, apapun yang tercecer di kosan. Dan perburuan-pun menghasilkan. U know what??????Akuw menemukan film yang sejujurnya—ehem hmmm—kualitasnya diragukan. Yups IN THE NAME OF LOVE, pelem hasil rentalan tetanggaku, m.Rina. Maklum namanya juga kos-an cewek pelem begituan lebih gampang diketemukan dibanding model perang-perangan, petualangan, triller, petualangan, tembak-tembakan,na-na-na-na-na/

Bukan bermaksud meragukan kapabilitas acting para pemain pelem sekaliber Luna Maya, Lukman Sardi, Roy Marten, apalagi Christine Hakim. Percayalah BUKAN. Tapi perlu diketahui hadirnya Acha sebagai pemeran utama cukup bikin aku ketar-ketir. Vino G. Bastian yang biasanya pwuol- pun ternyata gag ter-eksplor. Astaga masya-Allah, ini pelem selain ngobral scene mewek, juga bikin aku serasa nonton Romeo and Juliet yang diterjemahin ke bahasa Indonesia alias plagiat. (Walopun akuw wanita yg sesungguhnya tapi sumpah malu juga lihat karakter cewek yang segitu dangdutnya. Apa kata ibu Kartini coba? Bu Kartini pasti malu lihat generasi penerus bangsa Indonesia jadi metal alias melow total begini.)

Sedikit mereview, pelem ini bercerita tentang dua keluarga yang saling bermusuhan tapi anak turunnya malah jatuh cinta. Dan seterusnya…. Bedanya, Romeo sama Juliet rela mati bareng, sedangkan Acha-Vino cuma bengong waktu ade-nya mati di ending cerita. Nah lo, dahsyatan yang mana coba??? Saking dangdutnya, adegan yang paling kuinget dengan jelas adalah waktu keluarganya Roy Marten gag nge-restu-in si Acha, aku sempat berpikir kalo di adegan itu dia mw nggigit ibunya sambil ngesot-ngesot di lantai (waktu Acha mw meluk Christine hakim) , eeeeeeeeh ternyata dia lagi nangis. Sungguh, aku tidak menemukan sisi mengharukannya.

Walaupun terus mencaci maki, tetep aja pelemnya kuw tonton sampe abis (Ya Tuhan bagaimana caranya akuw minta maap sama Acha dan Vino?????Berikanlah petunjuk pada hamba-Mu ini….pliz!!!Ku mohon). Finally, akuw dan temen-temen sekos-an lainnya menghabiskan malam minggu dengan sangat gag produktif. Kami (kami????)….ok. Akuw merasa begitu hina nan nista meratapi nasibku yang terlanjur melahap itu pelem walopun sambil kedumelan gag jelas maki2 Acha sama Vino serta berspekulasi kemungkinan terjadinya plagiatisme (caile….bener gag ya tulisannya?) antara Romeo-Juliet vs In the Name op Lop.

Dan akupun tertidur lelap dalam kondisi yang memprihatinkan, harga diri yang terjerembab dan terkoyak-koyak.

ANTARA "CINTA FITRI" DAN KECERDASAN OTAK

ANTARA "CINTA FITRI"  DAN KECERDASAN OTAK

November,26^th 2008, 10.38 p.m.

Lokasi penjebakan: Kos pU3 "XXXXXX"

Buat XX % ibu-ibu, nonton "cinta fitri" udah jadi rutinitas yang wajib dan kudu dilakukan @hari, selayaknya bangun di pagi hari dan tidur malam hari. Nah...sebenernya suatu kenistaan bagiku ( senista KANGEN band ) karena sekitar 15 menit yang lalu akupun sempat tersesat, khilaf, dan menontonnya. Alkisah, aku mw pipis di kamar mandi yg letaknya jauh buanget dari kamarku....(sekitar 15 meter, dan menghabiskan tidak sampai satu tahun kalo ditempuh dg ngesot). Karena dinginnya air......akirnya aku mampir sejenak ke kamarnya si silvi (+- 7 meter-an alias Cuma ngelewatin satu kamar) dan berharap air kamar mandi mulai mendidih tanpa pemanas dan dipanaskan. Aku mengalami shock teramat sangat untuk sesaat. Why oh why???????????? Tentu saja. Silvi nonton Cinta Fitri? Seorang Silvi????Oh tidak!!!Jauh-jauh dikuliahin dari Serang, dikos nonton Cinta Fitri????? Unbelievable......mewah....megah....ajaib.....amazing.... Untunglah Itu cuma salah paham diantara aku dan silvi. Si cipie alias silvi, manusia ber-IP 4 ternyata sibuk ngetik paper di laptopnya.....dan fitri???Hanya diliriknya sesaat. Tapi percayalah...dalam kenistaan itu, aku menemukan sebuah penemuan penting yg bahkan belum terpikir oleh orang secerdas Einstein, sepeka Al Bana, sebokep Freud, seganteng Nicholas Saputra, sekotak spongsbob, dan sebulet telor mata sapi yg digoreng. YAH.......seketika itu juga aku dan cipie teringat B.J. Habibie yg doyan banget nonton Cinta Fi3. Cipi    : Habibie aja suka cinta fitri Aku    : Jangan-jangan Habibie bisa bikin pesawat gara-gara nonton cinta fitri ya pie.... Cipi    :MMMmmmm..............haha iya Aku    :habisnya gitu-gitu, bukannya di Singapurratingnya lumayan yahud yak? (dengan muka nampak bergosip). Entah apa yg dipikirkan cipie setelah itu. Mungkin kembali berkutat dengan laptopnya........mungkin juga dia berfikir "Oh kasihan temanku, kebanyakan mengkonsumsi teh tarik (alias the campur creamer) bikin ngelindur" Dan akupun hanyut dalam sebuah perenungan panjang selama di kamar mandi sampai ahirnya sebuah temuan brilian itu muncul, sebuah solusi tercedas untuk menyelesaikan polemik yg dihadapi bangsa kita. AHA......................

MENONTON CINTA FITRI TERBUKTI BERKORELASI POSITIF DENGAN PENINGKATAN KECERDASAN OTAK DAN KEMAJUAN BANGSA

Lah....orang secerdas Habibie, bangsa se-OK Singapore aja tontonannya ajah CINTA FITRI. Jadi......bagi kamu yg merasa debil, imbisil apalagi idiot.....TONTON-LAH CINTA FITRI! Buat Pak SBY...kalo pengen Indonesia cepet makmur,TONTON-LAH CINTA FITRI!!!! ini adalah solusi bagi keresahan bangsa kita!

Merdeka!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Hidup "CINTA FITRI"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!